Sektor pendidikan telah menjadi bagian yang tak terpisahakan dari bisnis properti. Pendidikan, khususnya universitas ternama, bisa menjamin suatu kawasan menjadi lebih berkembang terkait potensi pasar yang bisa diraih dari segmen mahasiswa dan sifatnya berkelanjutan karena setiap tahun ada penerimaan mahasiswa baru.
Di sisi lain universitas juga memanfaatkan keberadaan pengembangan proyek properti untuk berekspansi dengan lebih cepat dan mudah. Menurut Aldi Garibaldi, Senior Associate Director Capital Markets and Investment Services Colliers International Indonesia (CII), sebuah perusahaan riset, manajemen, dan konsultan properti, keberadaan kampus dan pengembangan proyek bisa saling mendukung.
“Properti yang baik itu didukung dengan keberadaan sekelilingnya untuk ikut memacu kenaikan nilai investasi kawasan atau demand generator. Saat ini banyak kampus lebih memilih kerja sama dengan pengembang atau menyewa spacegedung perkantoran untuk membuka cabang, sehingga lebih efisien dan cepat dibanding bangun gedung sendiri. Di sisi lain, bagi developer keberadaan kampus menjadi demand generator yang baik untuk proyeknya,” ujarnya. saat paparan property market outlook 2019 di Jakarta pekan lalu.
Keberadaan mahasiswa universitas akan menjamin sektor ritel dan penyewaan unit apartemen lebih hidup. Salah satu pengembang yang menggandeng kampus adalah PT Prioritas Land Indonesia (PLI) di proyek Double Great Residence (3 ha/DGR) di kawasan Gading Serpong, Tangerang, Banten, dengan menggandeng Universitas Esa Unggul. DGR merupakan nama baru dari proyek K2Park setelah mendapatkan pendanaan dari Nantong Double Great Group asal China.
“Universitas Esa Unggul akan hadir seluas 10 ribu m2 dan akan melengkapi dua kampus di sekitaran sini, yaitu Universitas Media Nusantara dan Universitas Tarumanagara yang segera buka. Adanya kampus-kampus universitas itui akan memastikan investasi proyek di sini bisa berjalan dengan baik, khususnya terkait pasar sewa unitnya nanti,” kata Sammy Maramis, General Manager PT Prioritas Gading Indonesia, anak usaha PLI, melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Konsep properti diintegrasikan dengan fasilitas pendidikan itu, jelasnya, telah banyak diterapkan di negara-negara maju. Kombinasi itu memberikan kemudahan kepada masyarakat yang beraktivitas di sekitar sarana pendidikan tersebut, dan kemudahan hunian bagi peserta didik. Fasilitas pendidikan itu juga akan sarana penunjang penting yang berdampak positif terhadap fasilitas ritel di kawasan.
“Pasar dari segmen mahasiswa itu sustain karena setiap tahun akan selalu ada penerimaan mahasiswa baru. Dan itu akan terus mengerek harga properti di sini. Makanya kami juga melengkapi fasilitas di proyek ini menyesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Tahap pertama dibangun tiga tower apartemen yang akan diserahterimakan tahun 2022. Kami menawarkan kemudahan cara bayar dengan cicilan Rp1,9 juta per bulan hingga topping off (tutup atap) tahun 2022,” tutur Sammy.